THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 13 Mei 2010

PR AGAMA pergaulan bebas

Nama :Vetra Nigel
Kelas :Listrik 1


KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya tugas agama ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik. Sebagai masyarakat yang hidup di zaman yang modern dan canggih seperti saat ini, kita sudah pasti tidak asing lagi dengan istilah Gaya hidup modern (Globalisasi). Terutama dikalangan remaja yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.
Gaya hidup modern ini berpengaruh positif maupun negatif. Salah satu dampak positif maupun negatif dari gaya hidup modern ini yang sangat jelas dikalangan remaja adalah “pergaulan bebas” Sebagai remaja, kita mengalami perubahan-perubahan yang mana semuanya itu berpengaruh terhadap fisik maupun psikis. Tidak terkecuali pada remaja putri maupun putra. Perubahan ini menyebabkan prilaku remaja sedikit berubah dibanding dengan masa kecilnya.
Dalam rangka menanggulangi pergaulan bebas, maka pemahaman tentang pergaulan bebas beserta dampak-dampaknya perlu mendapat perhatian khusus.
Indonesia menurut data statistik 40 % terdiri dari anak-anak dan remaja. Dalam era globalisasi ini perlu kiranya dilakukan suatu kajian tentang gaya hidup modern yang mempunyai kaitan dengan kehidupan seseorang itu sendiri.
Mengingat hal tersebut, maka tulisan ini disusun sebagai suatu usaha permulaan tentang pergaulan bebas.
Maka segala kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini diharapkan mendapat saran dari para pembaca.
Kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan masukannya, kami ucapkan terima kasih.

Jumat, 7 Mei 2010
penyusun



DARTAR ISI

Halaman judul i
Kata Pengantar ii Daftar Isi iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan 1
C. Tujuan Penelitian 1
D. Metode Penelitian 2
E. Kegunaan Penelitian 2
F. Sistematika Penelitian 2
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Globalisasi 3
B. Pengertian Pergaulan Bebas 3-5
C. Contoh Pergaulan Bebas 5-8
D. Faktor penyebab terjadinya Pergaulan Bebas 9-10
E, Faktor Khusus Penyebab terjadinya Pergaulan Bebas……………………………….11-13
E. Dampak positif Pergaulan bebas 14
F. Dampak negatif Pergaulan Bebas 15
G. Cara mengatasi dampak Pergaulan Bebas yang negatif 16
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini pergaulan bebas sudah sangat marak terjadi didalam kehidupan bermasyarakat. Terutama dikalangan remaja dan khususnya pelajar. Sehingga timbul beberapa permasalahan yang berkembang di masyarakat, baik dalam bentuk positif maupun negatif.
Selain itu, tingkah laku remaja sudah sangat melewati batas moral dan norma-norma, agama sudah tidak menjadi pegangan hidup para remaja.

B. Permasalahan
Permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi?
2. Apa yang dimaksud pergaulan bebas?
3. Apa saja contoh-contoh pergaulan bebas?
4. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas?
5. Apa dampak positif dan dampak negatif pergaulan bebas?
6. Bagaimana cara mengatasinya?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai beri.kut.
1. Mengetahui pengertian Globalisasi.
2. Mengetahui apa itu pergaulan bebas dan mengenai pergaulan bebas
3. Mengetahui contoh-contoh pergaulan bebas.
4. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas.
5. Mengetahui dampak positif dan dampak negatif pergaulan bebas.
6. Mengetahui cara mengatasi.
D. Metoda Penelitian
Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metoda pustaka. Masalah dibahas berdasarkan data dan berbagai sumber.

E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pelajar, para remaja, dan para masyarakat pembaca pada umumnya.

F. Sistematika Penelitian
Laporan ini tersusun dari tiga bab. Bab I memuat pendahuluan, yang berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, metode, kegunaan, dan sistematika penulisan. Bab II menguraikan hasil penelitian.. Bab III memuat penutup, yang berisi kesimpulan dan saran.















BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GLOBALISASI

Istilah globalisasi berasal dari kata “globe” (peta dunia yang berbentuk bola). Dari kata “globe” ini selanjutnya lahir istilah “global”
(meliputi seluruh dunia). Dari kata “global” lahirlah istilah“ globalisasi”, yang bermakna sebuah proses yang mendunia. Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya tataan, aturan, dan system yang berlaku bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah, bahkan aturan local, regional, kebijakan Negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi bisa berlaku di semua bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.

B. PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS

Pada zaman sekarang ini, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Globalisasi.. Globalisasi adalah proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antara Negara dan antarmanusia yang bersifat mendunia. Oleh sebab itu pengaruh globalisasi tidak bisa dihindari. Perlakuan yang paling sering adalah bagaimana pengaruh globalisasi, termasuk kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, disikapi sehingga membuahkan manfaat bagi umat manusia.
era globalisasi, tak hanya berpengaruh di bidang ekonomi dan informasi atau teknologi telekomunikasi, tetapi hampir semua tataan kehidupan.Globalisasi bukan pula penindasan si kuat kepada si lemah, tetapi lebih merupakan pranata bangsa antarbangsa yang berpijak pada semangat kebersamaan guna kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Pengaruh globalisasi, disamping positif juga berdampak negatif. Salah satu dampak negatif dari globalisasi yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat adalah pergaulan bebas yang terjadi karena ikut-ikutan budaya luar yang dapat merusak nilai-nilai moral budaya yang sudah dianggap baik. Hal ini karena akibat kurangnya filter terhadap masuknya budaya dan nilai-nilai luar yang merusak norma-norma kehidupan, yang mana pada saat ini sedang marak dikalangan remaja dan para pelajar. Pasti kita sudah pernah mendengar dan membaca ada remaja atau pelajar yang melakukan hubungan sex bebas di luar pernikahan.
Pergaulan bebas yaitu suatu prilaku atau sikap terhadap seseorang yang kita ajak berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, baik secara bebas maupun terikat oleh batasan-batasan tertentu, baik dalam bentuk positif maupun negatif.
Berbagai masalah banyak berkembang di tengah masyarakat. Salah satu yang sedang hangat dibicarakan adalah persoalan moralitas remaja yang semakin memprihatinkan. Remaja atau pelajar pada saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat dan orangtua agar menjadi pelajar teladan.
Sebagai remaja, emosi kita masih labil. Sehingga kita masih sulit membedakan yang mana baik dan buruk. Remaja seringkali dihadapkan pada hal yang berbau negative,Seperti model pakaian, film-film, dll. Para remaja begitu mudah mengikuti model-model tersebut kedalam gaya pergaulan hidup mereka, termasuk soal hubungan sex diluar nikah dianggap suatu kewajaran.

C. CONTOH-CONTOH PERGAULAN BEBAS

1. Pacaran

Pacaran merupakan suatu hubungan yang sama dengan pergaulan bebas. Dari sumber disamping kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercampur baur antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran bukanlah wadah yang tepat. Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim. Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta. Karena tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai agama. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat pintu zina.
3. Pergaulan di sekolah
Pelajar biasanya memiliki sifat yang baik dan yang buruk. Sifat baik pada pelajar adalah mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak menyia-nyiakan waktu,dan sifat buruknya adalah saat waktu sekolah di gunakan untuk bermain contohnya : membolos pada jam pelajaran,tidak mengerjakan PR,melawan pada guru,merokok, bahkan pacaran. kenakalan pada pelajar remaja karenakan adanya globalisasi.
4. Tawuran
Tak jarang lagi, tawuran agaknya telah menjadi fenomena yang bukan lagi lokal, tapi me-nasional Ajang yang dijadikan medan tawuran pun semakin meluas. Lihatlah, bahkan forum-forum di mana sportivitas mestinya dipertontonkan dengan anggun, sebutlah di lapangan sepak bola kita, tawuran antara sesama pemain, pemain lawan wasit, pendukung versus pendukung, dan sejumlah variasi lain seperti sudah menjadi “menu tambahan” yang wajib.

Ada yang bilang semua itu akibat dari belum becusnya kita berperilaku demokratis. Itu terjadi karena sistem politik yang “membisukan”, yang tidak memungkinkan kita belajar bagaimana caranya berbicara dengan benar dan sopan, ekspresi kita lalu cenderung menjadi liar dan kampungan.

5. Balapan Liar

hal disamping sudah menjadi aktifitas baru bagi sejumlah kaula muda di berbagai wilayah sekitar Batam.Terbukti, bukan saja dimalam hari mereka melakukan kegiatan yang sering dijadikan pasar taruhan ini. Melainkan disiang hari pun aksi kebut kebutan tetap berlangsung. lokasi yang kerap dijadikan arena balapan yakni, dijalan.
seharusnya pihak aparat keamanan agar segera mengambil langkah tegas agar balapan illegal itu tidak akan terus berlanjut. Pasalnya, selain meresahkan masyarakat, faktor balapan liar itu, rawan terjadi kecelakaan.
Bunyi kendaraan diwaktu malam sangat menggangu ketenangan tidur dari warga sekitar. Apalagi resiko untuk terjadi kecelakaan sangat tinggi.





D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
PERGAULAN BEBAS

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja, yaitu :
a. Faktor agama dan iman
Hal ini disebutkan karena agama dan iman merupakan kunci dari kehidupan seseorang. Maka, apabila iman seseorang itu kuat, ia akan dapat mengontrol hal-hal apa saja yang dia lakukan. Terutama dalam pergaulan bebas, iman dapat menjadi suatu batasan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi agar tidak terjerumus ke dalam nikmatnya duniawi yang sebenarnya hanya kenikmatan sesaat saja.

b. Faktor lingkungan (orangtua, teman, tetangga, dan media.)
Lingkungan merupakan suatu media penentu baik buruknya perilaku seseorang, karena manusia lahir dan tumbuh besar disebuah lingkungan. Sehingga hal-hal yang sering terjadi atau sering dilakukan dilingkungan, sudah tidak asing lagi dan terbiasa untuk melakukannya.

c. Pengetahuan yang minim ditambah dengan rasa ingin tahu yang berlebihan.
Pengetahuan merupakan hal yang cukup penting dan mesti dimiliki oleh setiap manusia. Namun, pengetahuan-pengetahuan yang mereka dapatkan tidak selamanya sama. Ada yang hanya lulus SD, SMP/MTS, SMA maupun perguruan tinggi. Tetapi ada juga diantara mereka yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Jadi, tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pola pergaulan seseorang. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tidak selamanya berpendidikan tinggi itu bermoral tinggi. Ini dapat kita lihat dari tingkah laku pejabat-pejabat yang korupsi.

d. Perubahan zaman
Perubahan zaman kearah yang lebih modern dan canggih tentunya sangat berdampak positif, karena teknologi yang canggih dapat mepermudah kehidupan sehari-hari. Namun jika dilihat, sekarang ini malah perubahan zaman semakin membuat bobrok moral kita sebagai remaja. Semakin banyaknya pengaruh dari barat yang masuk ke Indonesia telah merubah gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi kebarat-baratan. Banyak kalangan remaja yang meniru gaya dari barat yang sebenarnya tidak cocok untuk umur dan porsinya sebagai remaja atau pelajar. Misalnya berbusana minim, rambut dicat, baju dipress dan baju seragam yang dikeluarkan.










E. Faktor khusus penyebab pergaulan bebas

1.Broken home
Karena orang tua tidak punya waktu banyak untuk berdialog, berdiskusi atau bahkan hanya untuk saling bertegur sapa. Saat orang tua pulang bekerja, anak sudah tertidur dengan lelapnya dan saat anak terbangun tidak jarang orang tua sudah pergi bekerja atau anaknya yang harus pergi ke sekolah. Ketika anak protes dan mengeluh, orang tua hanya cukup memberikan pengertian bahwa ayah dan ibu bekerja untuk kepentingan anak dan keluarga. Orang tua zaman sekarang sering merasa kesulitan mengerti keinginan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa orang tualah yang selalu membuat anak "harus mengerti" keadaan orang tuanya.
Anak yang broken home bukanlah hanya anak yang berasal dari ayah dan ibunya bercerai, namun anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh. Di mana ayah dan ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orang tua yang sebenarnya. Tidak dapat dimungkiri kebutuhan ekonomi yang semakin sulit membuat setiap orang bekerja semakin keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun orang tua seringkali tidak menyadari kebutuhan psikologis anak yang sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan hidup. Anak membutuhkan kasih sayang berupa perhatian, sentuhan, teguran dan arahan dari ayah dan ibunya, bukan hanya dari pengasuhnya atau pun dari nenek ,kakeknya.
Dampak dari keegoisan dan kesibukan orang tua serta kurangnya waktu untuk anak dalam memberikan kebutuhannya menjadikan anak memiliki karakter; mudah emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli terhadap lingkungan dan sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika bermasyarakat, mudah marah dan cepat tersinggung, senang mencari perhatian orang, ingin menang sendiri, susah diatur, suka melawan orang tua, tidak memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki daya juang.
Alangkah bahagia dan senangnya anak-anak jika orang tua dapat mengerti dan memahami fungsi dan peran orang tua sebagaimana mestinya. Andai saja orang tua dapat mengurangi keegoisannya dan menyisihkan waktu memenuhi kebutuhan psikologis anak-anaknya, maka anak akan menjadi generasi yang berintelektual tinggi dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan harapan dan cita-cita orang tuanya.
2. Broken heart
Broken heart (patah hati) sering terjadi pada kalangan masyarakat,khususnya para remaja yang sudah mengalami pubertas.Umumnya,jika sudah puber akan merasakan ketertarikan pada lawan jenis.Pada akhirnya,kesamaan ketertarikan membuat mereka menjalani sebuah hubungan yang disebut masa “PACARAN”.Akan tetapi,jika salah satunya merasakan bosan dalam hubungan tersebut,pasti akan menimbulkan patah hati (broken heart).
Broken heart akan sangat berdampak pada remaja dan menimbulkan perubahan sikap bagi mereka yang pernah mengalaminya.Salah satu contohnya adalah: menimbulkan penurunan nilai pada setiap mata pelajaran disekolah dan lebih banyak berdiam diri jika diajak teman sekolah untuk bermain.
3. Keinginan menambah wawasan
Pergaulan juga akan membawa seseorang untuk berkeinginan menambah berbagai wawasan.Salah satunya manfaatnya adalah memperbanyak perbendaharaan wawasan yang ada pada diri kita.Wawasan yang luas biasanya akan membawa seseorang pada penemuan-penemuan informasi maupun ilmu pengetahuan yang sangat berarti.
4. Keinginan memperbanyak teman
Pergaulan adalah salah satu sarana yang digunakan untuk memiliki banyak teman.Memiliki banyak teman dikarenakan oleh pergaulan bebas yang memperluas ruang lingkup pergaulan yang sudah tidak memperdulikan adanya perbedaan ras,agama,dan warna kulit.Tetapi,jangan karena hal itu,kita dapat dijerumuskan oleh teman kita pada hal-hal yang tidak baik.Oleh karena itu,dalam bergaul kita harus hati-hati dalam memilih teman.

F. DAMPAK POSITIF DARI PERGAULAN BEBAS
Sebagai suatu proses interaksi sosial, pergaulan bebas memiliki dampak positif dan negatif. Adapun dampak positifnya adalah antara lain sebagai berikut:

a.Memiliki banyak teman
Hal ini dikarenakan oleh pergaulan bebas yang memperluas ruang lingkup pergaulan yang sudah tidak memperdulikan adanya perbedaan ras,agama,dan warna kulit.



b.Menambah ilmu pengetahuan
Adanya lingkungan pergaulan yang luas dan bebas, kita dapat memperoleh banyak ilmu dan informasi yang sangat berarti.Hal ini memperbanyak perbendaharaan pengetahuan yang ada pada diri kita.



c.Muncul rasa toleransi dan saling menghargai terhadap sesama manusia.
Dengan adanya rasa toleransi dan penyayang, sehingga tidak lagi muncul perkelahian antar sesama.



d.Munculnya rasa simpati akan kehidupan seseorang.
Rasa simpati muncul karena kita sudah lama bergaul dan mengalami susah senang bersama.





G. DAMPAK NEGATIF PERGAULAN BEBAS
Selain dampak positif,pergaulan yang dilakukan secara bebas juga menimbulkan beberapa dampak negatif,antara lain:


a.Kecanduan narkoba
Hal ini disebabkan oleh lingkungan pergaulan yang dekat dengan narkoba,atau karena pengaruh dari teman-teman yang mengkonsumsi narkoba.



b.Maraknya free seks atau seks bebas
Hal ini dapat terjadi apabila kita tidak pandai memilih teman dalam bergaul dan tidak dapat mengontrol emosi dan nafsu dalam bergaul, sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


c.Munculnya perkelahian antar pelajar
Adanya ruang pergaulan yang luas dapat mempermudah kita dalam berinteraksi. Namun dalam prosesnya,tidak selamanya lancar dan bernada positif.Kesalahpahaman dapat sering terjadi,sehingga muncul rasa dendam dan ingin membalas.


d.Pembunuhan
Pembunuhan merupakan dampak negatif dalam pergaulan bebas yang sangat fatal,karena berkaitan dengan nyawa seseorang. Hal ini dapat terjadi apabila ada kesalahpahaman ataupun perselisihan yang semakin lama semakin memuncak. Sehingga timbul rasa ingin membunuh seseorang diajak ataupun terlibat dalam perselisihan.


H. CARA MENGATASI DAMPAK PERGAULAN BEBAS
YANG NEGATIF

1. Berusaha bersikap dan berpikir positif dalam pergaulan bebas
2. Memikirkan terlebihdahulu apa akibat dan manfaat dari pergaulan bebas yang negatif.
3. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaaT

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan bebas dapat terjadi oleh beberapa factor. Namun dalam prosesnya memiliki dampak negatif dan positif. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pengertian dalam pemikiran setiap orang. Sehingga, terjadi yang cukup mencolok dari penerapannya terhadap orang yang mengartikan pergaulan secara positif dengan yang negatif.

B. Saran
Sebaiknya dalam bergaul terutama dalam pergaulan bebas, hendaknya kita memilih teman yang baik, karena teman merupakan hal yang terpenting dalam suatu pergaulan. Disamping itu, pemikiran yang positif dan luas juga sangat diperlukan, karena hal ini sangat berpengaruh dalam menentukan kemana nantinya arah dari pertemanan. Apakah akan dibawa kearah yang positif ataupun negatif. Jadi, kunci dari baik buruknya suatu hubungan pertemanan semuanya tergantung pada diri kita sendiri.

Sabtu, 12 September 2009

pembuatan kapal

Jumat, 2009 Maret 13
Cara Buat Kapal
PROSES PEMBUATAN KAPAL
Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara
pertama berdasarkan sistem, cara kedua berdasarkan tempat.
Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam:
1. Sistem seksi
2. Sistem block seksi
3. Sistem block
Pengertian seksi, block seksi dan block.
1. Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian konstruksi dari tubuhkapal dibuat seksi perseksi. (perbagian)
contoh: seksi bulkhead (sekat kedap air)

Gambar 1.1: Seksi bulkhead
Keuntungan dan kerugian sistem seksi:
Keuntungan:
a. Tiap seksi dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan tergantung kapasitas kerja
bengkel.
b. Waktu pembangunannya lebih pendek.
c. Kualitas produksi lebih unggul disbanding sistem konfrensional.
d. Mutu dari tiap seksi dapat dikontrol secara rinci.
Kerugian/kekurangan sistem seksi:
a. Kekuatan pada kapal tergantung pada perencanaan pembagian badan kapal menjadi
beberapa seksi dan juga teknik penyambungan antara dua buah seksi.
b. Pengerjaan lebih sulit karena dalam proses penggabungan antara seksi memerlukan
ketepatan ukuran yang prima.
2. Sistem block seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian konstruksi dari
kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi sehingga membentuk block seksi, contoh
bagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu block seksi.
3. Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa block,
dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap dengan sistem perpipaannya).
Pada bagian desain mencakup pekerjaan-pekerjaan antara lain penggambaran bagian-bagian
konstruksi dan perhitungan atau perancangan–perancangan, selanjutnya gambar rencana gadinggading
skala 1 : 1 di mould Loft, penandaan dalam proses pembuatan kapal dilakukan di
bengkel. Berdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua macam:
a. Fabrication adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar tempat
peluncuran dimana badan kapal dimasukkan dalam air.
b. Erection adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat dimana
kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi, dan
block semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat tersebut.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KAPAL
Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut:
1. Tahap Pembuatan Awal.
Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang dilakukan dengan
pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan lain sebagainya.
2. Tahap Perakitan Awal.
Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke tempat
perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar biasanya dirakit
tersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal. Dalam tahap ini biasanya
digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat, pengelasan rendam dan
sebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses penyambungan atau pengeleman.
3. Tahap Perakitan.
Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan maupun dari
perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem atau penyambungan).
Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan dilakukan dengan
menggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat kerangka dan pelat
dinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan elektroda khusus untuk
pengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas digunakan juga cara lain tergantung
dari bagian-bagian yang disambung dan posisi pengelasannya.
4. Tahap Pembangunan.
Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan bantuan mesin
angkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas dengan menggunakan
dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun dengan las otomatik khusus.
Gambar 2.1: Proses Pembuatan Kapal
Sesuai dengan fungsinya untuk membangun kapal, maka sebuah gakangan
kapal pada umumnya memiliki peralatan-peralatan seperti terlihat pada
gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.2: Denah pelataran galangan kapal yang umum.
Gambar 2.3: Denah peralatan dari galangan kapal

MOULD LOFT
Mould loft adalah menggambar bentuk badan kapal maupun dalam skala 1:1 pada lantai gambar,
meliputi gambar seluruh gadinggading kapal dan perletakan senta, serta gambar bentangan dari
pelat kapal.
Fasilitas yang dibutuhkan:
- Sebuah lantai gambar yang terbuat dari papan dengan dasar warna yang agak gelap,
misalnya hijau dan harus terlindungi dalam gedung.
- Material-material pembuat rambu, yang biasa dipakai adalah kayu plywood, tripleks,
kertas film/transparan dan bilah kayu yang mudah dilengkungkan.
- Besi dan ganjal pemberat.
- Alat-alat gambar misalnya penggaris, jangka, meteran dll.
- Sipatan, yaitu benang yang dipergunakan untuk membuat garis lurus dengan cara
menghentakkannya, sehingga akan meninggalkan suatu garis lurus karena benang diberi
zat pewarna (cairan lem putih atau warna lain).
- Alat tulis cairan pewarna.
- Alat-alat perkayuan misalnya mesin bor, mesin potong, palu dan paku.
Tujuan Penggambaran Skala 1:1
Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akan
didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam
proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk
maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan
pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan.
Dari hasil penggambaran berupa bentuk-bentuk dan ukuran yang sebenarnya, akan
dipindahkan dalam bentuk mal/template yang lengkap dengan data-data ukuran serta data-data
yang lainnya, yang akan diserahkan ke bagaian fabrikasi untuk dibuatkan komponen-komponen
sesuai bentuk dan ukuran pada template masing -masing.
Dalam penggambaran bentuk badan kapal sesungguhnya, tidak selalu sepanjang ukuran
kapal seluruhnya, terutama untuk daerah tengah (parallel middle body). Hal ini dilakukan untuk
penghematan tempat, pekerjaan. Dapat pula gambar-gambar digambar secara menumpuk, untuk
mengatasi kesulitan membaca gambar yang menumpuk maka digunakan warna cat yang berbeda.
Gambar-gambar pada mould loft:
1. Lines plan.
2. Bentangan/bukaan kulit.
3. Segala detail konstruksi yang diperlukan.
4. Dan gambar lain yang dianggap diperlukan, karena kesulitan pembuatan mal bila tidak
disediakan gambar ukuran sebenarnya.

SUB ASSEMBLY
Tugas dari bagian sub assembly adalah menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi
komponen block antara lain:
- Pemasangan stiffener pada pelat sekat.
- Pembuatan Wrang.
- Penyambungan dua lembar pelat atau lebih.
- Membantu tugas bagian assembly.
Fitting.
Pemasangan stiffener pada pelat sekat:
- Stiffener diletakkan pada posisinya dengan tanda yang ada di pelat.
- Diadakan las ikat.
- Setelah tepat diadakan pengelasan menyeluruh.
Secara garis besar bagian Sub Assembly dibedakan menjadi dua bagian:
a. Fitting (penyetelan)
b. Welding (pengelasan)
Sedangkan bagian Assembly dibagi menjadi:
a. Plate Joinning
b. Fitting
c. Welding
d. Pointing
Sub Assembly/Assembly
Fitting : Penyetelan bagian-bagian yang akan disambung hingga sesuai dengan tanda yang telah
ada sebelum dilaksanakan pengelasan.
Welding : Proses penyambungan material baik 2 atau lebih secara manual, semi otomatis dan
otomatis.
a. Manual Electric Welding
Penyambungan 2 logam sengan cara memanaskan hingga melebur menjadi satu dab
sebagai logam pengisis diambil dari elektroda, pengoperasian dengan tangan.
Penggunaan manual electric welding ini untuk menyambung komponen konstruksi yang
terletak dalam posisi yang tak dapat dicapai oleh penggunaan peralatan las yang otomatis.
b. Automatic Electric Welding
Digunakan untuk mengelas benda-benda yang datar permukaannya dan cukup panjang
jarak pengelasannya.
c. Acetyline Welding
Penyambungan dua buah logam dengan jalan meleburkan kedua ujung logam dan diikuti
oleh pengisian kawat logam pengisi. Panas yang digunakan berupa campuran 02 dan gas
Acetiline dan dengan bantuan penekanan dan panas dari campuran atau nyala didua gas
tersebut, penggunaan las acetylene dalam proses assembly (sub assembly dan assembly)
ini hanya untuk pelat-pelat dengan ketebalan 6 mm. Pada pengelasn secara otomatis,
pasir yang digunakan sebagai pelindung adalah pasir OK FLOX.
ASSEMBLY
Pekerjaan yang dilakukan oleh bagian assembly adalah sebagai berikut:
- Penggabungan beberapa wrang.
- Penggabungan seksi menjadi sebuah blok.
- Penggabungan dua block (grand assembly)
Dari seluruh pekerjaan dibagian assembly akan diadakan pemeriksaan oleh badan yang
berwenang di perusahaan galangan maupun oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Bengkel -----QC-------- QA------ KI------ Ship Owner
Prosedur Pemeriksaan
Akibat pengelasan akan timbul penarikan (deformasi) biasanya deformasi ini yang diukur
adalah antara stiffener dengan stiffener atau antara penguat satu dengan penguat lainnya misal
jarak antara deck girder jarak perubahan maksimum 0,6 cm harus dilakukan perbaikan (biasanya
pemanasan). Tanda untuk margin (cadangan), Margin/cadangan adalah kelebihan pelat yang
diberikan pada setiap sambungan block atau sambungan-sambungan lain yang dianggap perlu,
umumnya ditulis + 20 + 30 + 10 dan sebagainya. Dimana pada rambunya sendiri (dari mould
loft) hanya ditulis sebagai berikut :
Sedangkan pada markingnya diberi kelebihan + 20 mm
ERECTION
Erection merupakan pekerjaan pembangunan badan kapal yang terakhir. Pada pekerjaan
ini blok-blok yang telah selesai dikerjakan oleh bagian assembly digabung (disambung/joint)
menjadi satu sehingga terbentuklah badan kapal keseluruhan. Dalam penggabungan block satu
dengan block lainnya diperlukan pekerjaan awal yaitu pemasangan kupingan, papan pranca,
penandaan dll.
Secara garis besar pekerjaan pada bagian erection dapat digolongkan sebagai berikut:
- Preparation, meliputi pekerjaan pemasangan kupingan, guide plate, marking dan
pemasangan papan-papan pranca.
- Adjusting, meliputi pekerjaan leveling, atau penyamaan, cutting of allowance.
- Fitting atau penyetelan dimana pada pekerjaan ini dibutuhkan peralatan seperti gerinda,
gajung dll. serta dilaksanakan pekerjaan heating untuk menghilangkan deformasi atau
tegangan sisa setelah terjadi pengelasan.
- Welding.atau proses pengelasan.
-
Pengecekan/pemeriksaan pada erection:
Structure check, welding, tekanan air dan udara untuk pengecekan tanki, ukuran kapal
serta painting check.
Di Indonesia, biasanya setelah kapal memungkinkan untuk diluncurkan, kapal
diluncurkan (tempat erection bisa digunakan untuk membangun kapal berikutnya), pekerjaan
selanjutnya bisa dilaksanakan di atas dok apung atau di dalam dok gali. Oleh karenanya
pengedokan tidak bisa kita lewatkan dalam pembelajaran modul ini.
Rencana pengedokan (docking plan)
Dalam pengedokan perlu merencanakan dengan baik meliputi:
1. Marking posisi ganjel dilantai dock.
2. Meletakkan ganjel-ganjel (umumnya tepat pada gading-gading, gading besar dan side
girder) dan juga harus tepat pada center kapal.
3. Menentukan ketinggian ganjel dan jarak antar ganjel.
4. Fitting.
5. Pemasangan stopper dengan kemiringan 60° sebelum dilaksanakn peletakan ganjel-ganjel
(no.2) maka dilaksanakan adjusting (pelurusan).
Gambar-gambar yang diperlukan:
1. Docking Plan
2. Working drawing (untuk pekerjaan lanjutan).
3. Marking list (untuk pekerjaan lanjutan).

TEKNIK PEMBUTAN KAPAL

Jumat, 2009 Maret 13
Cara Buat Kapal
PROSES PEMBUATAN KAPAL
Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara
pertama berdasarkan sistem, cara kedua berdasarkan tempat.
Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam:
1. Sistem seksi
2. Sistem block seksi
3. Sistem block
Pengertian seksi, block seksi dan block.
1. Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian konstruksi dari tubuhkapal dibuat seksi perseksi. (perbagian)
contoh: seksi bulkhead (sekat kedap air)

Gambar 1.1: Seksi bulkhead
Keuntungan dan kerugian sistem seksi:
Keuntungan:
a. Tiap seksi dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan tergantung kapasitas kerja
bengkel.
b. Waktu pembangunannya lebih pendek.
c. Kualitas produksi lebih unggul disbanding sistem konfrensional.
d. Mutu dari tiap seksi dapat dikontrol secara rinci.
Kerugian/kekurangan sistem seksi:
a. Kekuatan pada kapal tergantung pada perencanaan pembagian badan kapal menjadi
beberapa seksi dan juga teknik penyambungan antara dua buah seksi.
b. Pengerjaan lebih sulit karena dalam proses penggabungan antara seksi memerlukan
ketepatan ukuran yang prima.
2. Sistem block seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian konstruksi dari
kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi sehingga membentuk block seksi, contoh
bagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu block seksi.
3. Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa block,
dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap dengan sistem perpipaannya).
Pada bagian desain mencakup pekerjaan-pekerjaan antara lain penggambaran bagian-bagian
konstruksi dan perhitungan atau perancangan–perancangan, selanjutnya gambar rencana gadinggading
skala 1 : 1 di mould Loft, penandaan dalam proses pembuatan kapal dilakukan di
bengkel. Berdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua macam:
a. Fabrication adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar tempat
peluncuran dimana badan kapal dimasukkan dalam air.
b. Erection adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat dimana
kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi, dan
block semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat tersebut.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KAPAL
Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut:
1. Tahap Pembuatan Awal.
Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang dilakukan dengan
pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan lain sebagainya.
2. Tahap Perakitan Awal.
Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke tempat
perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar biasanya dirakit
tersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal. Dalam tahap ini biasanya
digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat, pengelasan rendam dan
sebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses penyambungan atau pengeleman.
3. Tahap Perakitan.
Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan maupun dari
perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem atau penyambungan).
Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan dilakukan dengan
menggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat kerangka dan pelat
dinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan elektroda khusus untuk
pengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas digunakan juga cara lain tergantung
dari bagian-bagian yang disambung dan posisi pengelasannya.
4. Tahap Pembangunan.
Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan bantuan mesin
angkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas dengan menggunakan
dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun dengan las otomatik khusus.
Gambar 2.1: Proses Pembuatan Kapal
Sesuai dengan fungsinya untuk membangun kapal, maka sebuah gakangan
kapal pada umumnya memiliki peralatan-peralatan seperti terlihat pada
gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.2: Denah pelataran galangan kapal yang umum.
Gambar 2.3: Denah peralatan dari galangan kapal

MOULD LOFT
Mould loft adalah menggambar bentuk badan kapal maupun dalam skala 1:1 pada lantai gambar,
meliputi gambar seluruh gadinggading kapal dan perletakan senta, serta gambar bentangan dari
pelat kapal.
Fasilitas yang dibutuhkan:
- Sebuah lantai gambar yang terbuat dari papan dengan dasar warna yang agak gelap,
misalnya hijau dan harus terlindungi dalam gedung.
- Material-material pembuat rambu, yang biasa dipakai adalah kayu plywood, tripleks,
kertas film/transparan dan bilah kayu yang mudah dilengkungkan.
- Besi dan ganjal pemberat.
- Alat-alat gambar misalnya penggaris, jangka, meteran dll.
- Sipatan, yaitu benang yang dipergunakan untuk membuat garis lurus dengan cara
menghentakkannya, sehingga akan meninggalkan suatu garis lurus karena benang diberi
zat pewarna (cairan lem putih atau warna lain).
- Alat tulis cairan pewarna.
- Alat-alat perkayuan misalnya mesin bor, mesin potong, palu dan paku.
Tujuan Penggambaran Skala 1:1
Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akan
didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam
proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk
maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan
pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan.
Dari hasil penggambaran berupa bentuk-bentuk dan ukuran yang sebenarnya, akan
dipindahkan dalam bentuk mal/template yang lengkap dengan data-data ukuran serta data-data
yang lainnya, yang akan diserahkan ke bagaian fabrikasi untuk dibuatkan komponen-komponen
sesuai bentuk dan ukuran pada template masing -masing.
Dalam penggambaran bentuk badan kapal sesungguhnya, tidak selalu sepanjang ukuran
kapal seluruhnya, terutama untuk daerah tengah (parallel middle body). Hal ini dilakukan untuk
penghematan tempat, pekerjaan. Dapat pula gambar-gambar digambar secara menumpuk, untuk
mengatasi kesulitan membaca gambar yang menumpuk maka digunakan warna cat yang berbeda.
Gambar-gambar pada mould loft:
1. Lines plan.
2. Bentangan/bukaan kulit.
3. Segala detail konstruksi yang diperlukan.
4. Dan gambar lain yang dianggap diperlukan, karena kesulitan pembuatan mal bila tidak
disediakan gambar ukuran sebenarnya.

SUB ASSEMBLY
Tugas dari bagian sub assembly adalah menggabungkan beberapa komponen kecil menjadi
komponen block antara lain:
- Pemasangan stiffener pada pelat sekat.
- Pembuatan Wrang.
- Penyambungan dua lembar pelat atau lebih.
- Membantu tugas bagian assembly.
Fitting.
Pemasangan stiffener pada pelat sekat:
- Stiffener diletakkan pada posisinya dengan tanda yang ada di pelat.
- Diadakan las ikat.
- Setelah tepat diadakan pengelasan menyeluruh.
Secara garis besar bagian Sub Assembly dibedakan menjadi dua bagian:
a. Fitting (penyetelan)
b. Welding (pengelasan)
Sedangkan bagian Assembly dibagi menjadi:
a. Plate Joinning
b. Fitting
c. Welding
d. Pointing
Sub Assembly/Assembly
Fitting : Penyetelan bagian-bagian yang akan disambung hingga sesuai dengan tanda yang telah
ada sebelum dilaksanakan pengelasan.
Welding : Proses penyambungan material baik 2 atau lebih secara manual, semi otomatis dan
otomatis.
a. Manual Electric Welding
Penyambungan 2 logam sengan cara memanaskan hingga melebur menjadi satu dab
sebagai logam pengisis diambil dari elektroda, pengoperasian dengan tangan.
Penggunaan manual electric welding ini untuk menyambung komponen konstruksi yang
terletak dalam posisi yang tak dapat dicapai oleh penggunaan peralatan las yang otomatis.
b. Automatic Electric Welding
Digunakan untuk mengelas benda-benda yang datar permukaannya dan cukup panjang
jarak pengelasannya.
c. Acetyline Welding
Penyambungan dua buah logam dengan jalan meleburkan kedua ujung logam dan diikuti
oleh pengisian kawat logam pengisi. Panas yang digunakan berupa campuran 02 dan gas
Acetiline dan dengan bantuan penekanan dan panas dari campuran atau nyala didua gas
tersebut, penggunaan las acetylene dalam proses assembly (sub assembly dan assembly)
ini hanya untuk pelat-pelat dengan ketebalan 6 mm. Pada pengelasn secara otomatis,
pasir yang digunakan sebagai pelindung adalah pasir OK FLOX.
ASSEMBLY
Pekerjaan yang dilakukan oleh bagian assembly adalah sebagai berikut:
- Penggabungan beberapa wrang.
- Penggabungan seksi menjadi sebuah blok.
- Penggabungan dua block (grand assembly)
Dari seluruh pekerjaan dibagian assembly akan diadakan pemeriksaan oleh badan yang
berwenang di perusahaan galangan maupun oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Bengkel -----QC-------- QA------ KI------ Ship Owner
Prosedur Pemeriksaan
Akibat pengelasan akan timbul penarikan (deformasi) biasanya deformasi ini yang diukur
adalah antara stiffener dengan stiffener atau antara penguat satu dengan penguat lainnya misal
jarak antara deck girder jarak perubahan maksimum 0,6 cm harus dilakukan perbaikan (biasanya
pemanasan). Tanda untuk margin (cadangan), Margin/cadangan adalah kelebihan pelat yang
diberikan pada setiap sambungan block atau sambungan-sambungan lain yang dianggap perlu,
umumnya ditulis + 20 + 30 + 10 dan sebagainya. Dimana pada rambunya sendiri (dari mould
loft) hanya ditulis sebagai berikut :
Sedangkan pada markingnya diberi kelebihan + 20 mm
ERECTION
Erection merupakan pekerjaan pembangunan badan kapal yang terakhir. Pada pekerjaan
ini blok-blok yang telah selesai dikerjakan oleh bagian assembly digabung (disambung/joint)
menjadi satu sehingga terbentuklah badan kapal keseluruhan. Dalam penggabungan block satu
dengan block lainnya diperlukan pekerjaan awal yaitu pemasangan kupingan, papan pranca,
penandaan dll.
Secara garis besar pekerjaan pada bagian erection dapat digolongkan sebagai berikut:
- Preparation, meliputi pekerjaan pemasangan kupingan, guide plate, marking dan
pemasangan papan-papan pranca.
- Adjusting, meliputi pekerjaan leveling, atau penyamaan, cutting of allowance.
- Fitting atau penyetelan dimana pada pekerjaan ini dibutuhkan peralatan seperti gerinda,
gajung dll. serta dilaksanakan pekerjaan heating untuk menghilangkan deformasi atau
tegangan sisa setelah terjadi pengelasan.
- Welding.atau proses pengelasan.
-
Pengecekan/pemeriksaan pada erection:
Structure check, welding, tekanan air dan udara untuk pengecekan tanki, ukuran kapal
serta painting check.
Di Indonesia, biasanya setelah kapal memungkinkan untuk diluncurkan, kapal
diluncurkan (tempat erection bisa digunakan untuk membangun kapal berikutnya), pekerjaan
selanjutnya bisa dilaksanakan di atas dok apung atau di dalam dok gali. Oleh karenanya
pengedokan tidak bisa kita lewatkan dalam pembelajaran modul ini.
Rencana pengedokan (docking plan)
Dalam pengedokan perlu merencanakan dengan baik meliputi:
1. Marking posisi ganjel dilantai dock.
2. Meletakkan ganjel-ganjel (umumnya tepat pada gading-gading, gading besar dan side
girder) dan juga harus tepat pada center kapal.
3. Menentukan ketinggian ganjel dan jarak antar ganjel.
4. Fitting.
5. Pemasangan stopper dengan kemiringan 60° sebelum dilaksanakn peletakan ganjel-ganjel
(no.2) maka dilaksanakan adjusting (pelurusan).
Gambar-gambar yang diperlukan:
1. Docking Plan
2. Working drawing (untuk pekerjaan lanjutan).
3. Marking list (untuk pekerjaan lanjutan).

Rabu, 09 September 2009

Pembuatan kapal adalah suatu proses pembuatan kapal. Biasanya pembuatan ini dilakukan di tempat khusus, misalnya di galangan kapal. Pembuat kapal merupakan pekerjaan yang sudah ada sebelum adanya tulisan.

Pembuatan dan perbaikan kapal, baik komersial dan militer, disebut sebagai "sektor naval".

[sunting] Pembuatan kapal modern

Merancang kapal, juga disebut arsitektur naval, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah basin model kapal. Pembuatan kapal modern menggunakan banyak bagian yang telah dibuat di pabrik.

Pembuatan kapal (yang termasuk galangan kapal, produsen peralatan kelautan, dan sejumlah besar penyedia jasa dan pengetahuan) adalah sebuah industri penting dan strategis di beberapa negara di seluruh dunia.

Secara sejarah, industri ini telah menderita dari ketiadaan aturan global dan sebuah kecenderungan investasi berlebihan (didukung pemerintah) yang dikarenakan galangan menawarkan banyak ragam teknologi, mempekerjakan banyak pekerja, dan menghasilkan pendapatan mata uang asing (karena pasar pembuatan kapal berdasarkan dolar dan merupakan bisnis global).

Pembuatan pesawat oleh karena itu merupakan industri yang menarik bagi negara berkembang. Jepang menggunakan pembuatan kapal pada 1950-an dan 1960-an untuk membangun kembali struktur industrinya. Korea Selatan membangun pembuatan kapal sebagai industri strategis pada 1970-an dan Republik Rakyat Cina sekarang dalam proses untuk mengulangi model-model tersebut dengan investasi besar yang didukung negara dalam industri ini.

Sebagai hasilnya pembuatan kapal dunia menderita dari kelebihan kapasitas, harga yang tertekan (meskipun industri ini mengalami kenaikan harga dalam periode 2003-2005 dikarenakan permintaan yang kuat untuk kapal baru yang melampaui peningkatan biaya aktual), keuntungan margin rendah, distorsi perdagangan dan subsidi yang menyebar luas. Segala usaha telah dicoba untuk mengatasi masalah ini dalam OECD namun gagal, dengan persetujuan internasional pembuatan kapal 2004 yang tidak pernah dilaksanakan dan negosiasi pada 2003-2005 ditunda pada Oktober 2005 setelah ketiadaan kesepakatan.

Pada 2003, Komunitas Eropa membawa Korea Selatan ke WTO, dalam rangka mengatasi subsidi terhadap galangan Korea. WTO menemukan bahwa Bank Ekspor/Impor Korea telah, dalam beberapa kasus individual, menyediakan subsidi yang terlarang ke galangan Korea yang menjelaskan kesuksesan besar dari galangan Korea dalam pasar dunia. Korea Selatan memiliki permintaan yang sangat terbatas di dalam negeri untuk kapal dagang dan oleh karena itu mengejar target pasar internasional seara agresif di mana pemilik kapa Eropa mendominasi. Pembuat kapal Korea menawarkan kapal di bawah biaya konstruksi dan mengkompensasikan kerugian tersebut mealalui subsidi dan cara yang meningkatkan cash flow sementara. Korea merupakan rumah bagi tiga pembuat kapal terbesar dunia (Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Hyundai Heavy Industry, dan Samsung Heavy Industries), yang memasok hampir setengah dari pemesanan global.

Pasar pembuatan kapal dunia akan terus berlanjut tak seimbang selama tidak ada rezim perdagangan internasional dibentuk.